Likuidasi adalah berhentinya kegiatan operasi perusahaan secara keseluruhan dengan cara menjual sebagian atau seluruh aktiva perusahaan, membayar semua hutang pajak, kewajiban pada pihak ketiga dan sisanya dibagikan kepada sekutu sesuai rasio laba rugi.
Pembubaran persekutuan disebabkab oleh
1. salah seorang sekutu menghendaki pembubaran.
2. Salah seorang sekutu meninggal dunia
3. perselisihan intern di antara sekutu
4. Salah seorang sekutu dikatakan pailit.
Prosedur likuidasi.
1. Semua buku besar persekutuan disesuaikan dan ditutp
2. Semua aktiva non kas dijual, laba/rugi dibagikan kepada para sekutu berdasarkan rasio laba/rugi
3. membayar kewajiban kepada negara dan pihak ketiga
4. bila modal sekutu bersaldo debit dapat dikompensasikan dengan maksimum sebesar saldo pinjaman modal
sekutu tersebut
5. bila ada saldo piutang kepada sekutu harus dikompensasikan ke modal sekutu tersebut
6. Sisa uang kas yang masih ada dibagikan ke sekutu.
Likuidasi dapat dilakukan,3 cara:
1. Penjualan aktiva nonkas sekaligus
2. Penjualan nonkas secara bertahap
3. Program kas.
Likuidasi persekutuan
Diposting oleh
Dwi Suhartanto
on Minggu, 20 Juni 2010
Label:
tugas Manajemen Strategic
/
Comments: (0)
Merger Perusahaan
Diposting oleh
Dwi Suhartanto
on Rabu, 19 Mei 2010
/
Comments: (22)
KONSEP MERGER PERUSAHAAN
DEFINISI MERGER
Merger, konsolidasi, akuisisi adalah hal yang sangat umum dilakukan agar perusahaan dapat memenangkan persaingan, serta terus tumbuh dan berkembang.
Merger merupakan salah satu pilihan terbaik untuk memperkuat fondasi bisnis, jika merger tersebut dapat memberikan sinergi. Sutan Remy Syahdeini dalam makalah berjudul “Merger, Konsolidasi dan Akuisisi Bank” memberikan definisi merger atau penggabungan usaha adalah penggabungan dari duaBank atau lebih dengan cara tetap mempertahankan berdirinya salah satuBank dan melikuidasi Bank-bank lainnya.
MOTIVASI MERGER
Joseph F. Sinkey (1983), menjelaskan motivasi yang mendorong bank untuk melakukan merger, antara lain:
- Untuk mendapatkan kesempatan beroperasi dalam skala usaha yang hemat,
- Guna meningkatkan pangsa pasar,
- Menghilangkan tidak efisien melalui operasional dan pengendalian finansial yang lebih baik,
- Kesempatan menggabungkan sumber daya ataupun pasar yang dimiliki masing-masing Bank. Selain itu masih terdapat beberapa faktor yang mendorong motivasi untuk merger, seperti: upaya diversifikasi, menurunkan biaya dana, dan menaikkan harga saham secara emosi (bootstrapping of earning per share) karena adanya pengumuman akan merger bagi Bankpublik.
SYARAT MERGER
Hazel J.Johnson (1995) menyatakan, prasyarat yang harus dianalisis terlebih dahulu dari kedua Bank yang akan melakukan merger adalah:
1. Kondisi keuangan masing-masing Bank, merger sesama bank sehat atau karena collapse
2. Kecukupan modal
3. Manajemen, baik sebelum atau sesudah merger
4. Apakah merger dapat memberi manfaat bagi pengguna jasa Bank tersebut
Johnson lebih lanjut menyatakan setiap lembaga yang akan melakukanmerger, pada umumnya mempunyai beberapa isu penting yang relevan untuk dianalisis sebelum merger dilakukan, antara lain:
- Kapan waktu yang tepat untuk melakukan merger?
- Bagaimana mengidentifikasi kecocokan pasangan (partner) untuk merger?
- Bagaimana mengkomunikasikan dengan baik atas rencana merger ini kepada seluruh pihak yang berkepentingan agar niat merger mempunyai dampak yang positif di pasar?
- Bagaimana melakukan cara, yang akan dilakukan untuk konsolidasi diantaraBank yang merger?
DASAR PEMIKIRAN DIBALIK MERGER
- Pertimbangan Pajak
- Pembelian Aktiva di Bawah Biaya Penggantinya
- Diversifikasi
- Insentif Pribadi Manajer
Petimbangan pribadi akan dapat menghalangi sekaligus juga dapat memotivasi merger. Setelah sebagian besar pengambilalihan, sebagian manajer dari perusahaan yang diakusisi kehilangan pekerjaan mereka, atau paling tidak otonomi yang mereka miliki. Karenanya, para manajer yang memiliki kurang dari 51% saham perusahaan mereka mencoba mencaraicara yang akan memperkecil peluang erjadinya pengambilalihan. Mergerdefensif seperti itu sangat sukar untuk dipertahankan berdasarkan alasan ekonomi.
- Nilai Residu
JENIS MERGER
Terdapat empat jenis merger:
- Merger horisontal, terjadi ketika sebuah perusahaan bergabung dengan perusahaan lain di dalam lini bisnis yang sama.
- Merger vertikal, berupa akuisisi sebuah perusahaan dengan salah satupemasok atau pelanggannya.
- Merger kongenerik akan melibatkan perusahaan-perusahaan yang saling berhubungan tetapi bukan merupakan produsen dari sebuah produk yang sama atau perusahaan yang memiliki hubungan pemasok-produsen.
- Merger konglomerat, terjadi ketika perusahaan-perusahaan yang tidak saling berhubungan bergabung.
REGULASI MERGER
Sebelum pertengahan 1960-an, akuisisi secara bersahabat pada umumnya terjadi dalam bentuk merger melalui pertukaran saham sederhana, dan perebutan mandat adalah senjata utama yang digunakan dalam perang atas pengendalian secara paksa. Namun, pertengahan tahun 1960-an para penjarah perusahaan mulkai beroperasi dengan cara berbeda. Pertama, menjalani perebutan mandat akan membutuhkan waktu yang lama—para penjarah tersebut harus terlebih dahulu meminta daftar pemegang saham perusahaan sasaran, ditolak, dan kemudian berusaha mendapatkan surat perintah pengadilan yang memaksa menajemen menyerahkan daftar tersebut.
Kemudian para penjarah mulai berpikir bahwa jika kita membawa keputusan langsung kepada sasaran dengan cepat, sebelum manajemen sempat mengambil tindakan pencegahan, maka hal tersebut tentu akan meningkatkan peluang keberhasilan. Hal tersebut kemudian menyebabkan penjarah berpaling dari perebutan mandat ke pengajuan penawaran, yang memilki waktu respon jauh lebih singkat.
Hal ini tidak adil bagi perusahaan sasaran sehingga akhirnya Kongres mengeluarkan Undang-undang Williams (Williams Act) pada tahun 1968. Peraturan ini memiliki dua tujuan: (1) mengatur cara perusahaan pengakuisisi dapat menstrukturisasi pengajuan penawaran, dan (2) memaksa perusahaan pengakuisisi mengunkapkan lebih banyak informasi tentang penwaran yang diberikan.
ANALISIS MERGER
Secara teori, analisis merger sebenarnya cukup sederhana. Peusahaan pengakuisisi hanya perlu melakukan suatu analisis untuk menilai perusahaan sasaran dan kemudian menentukan apakah perusahaan sasaran dapat dibeli pada nilai tersebut, atau, yang lebih disukai lagi, lebih rendah dari estimasi nilai tersebut.
Motorola Akuisisi Perusahaan Pemroses Video
Diposting oleh
Dwi Suhartanto
Label:
tugas Manajemen Strategic
/
Comments: (0)
Motorola mengakusisi perusahaan penyedia solusi pemroses video digital Terayon Communication Systems, Inc. Akusisi tersebut senilai US$140 juta yang dibayar tunai. Kesepakatan akuisisi menyebutkan para pemegang saham Terayon akan menerima US$ 1,8 per lembar saham. Akuisisi ini diperkirakan rampung pada kuartal kedua atau ketiga tahun ini, setelah mendapat persetujuan para pemegang saham. Motorola berencana menjadikan Terayon sebagai anak perusahaan. Perusahaan tersebut akan tetap berkantor pusat di Santa Clara California, dan akan menjadi bagian dari bisnis Connected Home Solutions milik Motorola. Perangkat yang diproduksi Terayon biasanya dipakai untuk mengoptimalisasi bandwidth dalam mendistribusikan video digital, dan memungkinkan pengiriman konten yang sesuai dengan ciri khas lokal dan regional. "Melalui merger ini Terayon punya peluang memperluas jangkauan, dan kami dapat mengintegrasikan teknologi dalam berbagai platform video," kata Jerry Chase, chief executive of Terayon.
Sumber: http://www.detikinet.com
Pencitraan,nilai, kultur dan SWOT Islamic banking
Diposting oleh
Dwi Suhartanto
on Minggu, 09 Mei 2010
Label:
tugas Manajemen Strategic
/
Comments: (0)
- Persoalan sentral dalam pencitraan dan membangun reputasi IB (Islamic Banking) adalah paradigma berfikir dan kultur birokrasi bank konvensional yang masih kental. Untuk membangun IB yang unik, perlu pola pemasaran berbasis reputasi (reputation marketing), lanjutan konsep pemasaran citra. Intinya memadukan kreativitas pemasaran dan kehumasan (public relations) dalam satu atap komando kampanye industri
- Transformasi IB berupa perubahan logo baru merupakan langkah awal peningkatan citra dan reputasi industri. Empat lapis reputasi yang dikelola secara cermat:reputasi personal para eksekutif dan karyawan, reputasi produk dan jasa yang ditawarkan, reputasi korporat, dan reputasi industri industrial branding.
- Beberapa langkah strategis perlu dilakukan untuk memasarkan reputasi Islamic banking: sistem satu komando; mengusung sebuah program kampanye bersama; sinkronisasi kampanye industri, korporat dan produl, melakukan simulasi iB yang mencerminkan kultur baru, pemasaran berbasis komunitas dan pemasaran melalui media interaktif (virtual)
- Strength (kekuatan):Sesuai dengan prinsip syariah, baik dari akad, produk, penyaluran,Sistem yang lebih adil dan menenteramkan bagi umat, Telah terbukti tahan krisis, Mempunyai payung hukum perundang-undangan.
- Weakness (kelemahan): Sumber daya manusia yang kurang,Permasalahan keterjangkauan jaringan yang masih rendah dan belum merata di seluruh propinsi di Indonesia, Kurangnya pemasaran dan promosi.
- opportunity (Peluang): Perluasan market share perbankan syariah, Akivitas usaha bank syariah yang lebih banyak dan beragam dibandingkan bank konvensional., Sumber daya manusia yang memiliki kualifikasi, Penduduk Indonesia yang mayoritasnya adalah muslim.
- Threats (Ancaman) : Peningkatkan purifikasi praktik perbankan syariah yang konsisten dalam menerapkan prinsip dan kegiatan sesuai syariah, Pembebasan pemilikan bank umum syariah oleh badan hukum Indonesia dengan warganegara asing dan/atau badan hukum asing, masih adanya intervensi dari bank konvensional, kehilangan market share yang disebabkan oleh produk-produk bank konvensional lebih menarik.
Analisis Swot General Motors
Diposting oleh
Dwi Suhartanto
on Sabtu, 08 Mei 2010
Label:
tugas Manajemen Strategic
/
Comments: (0)
Kekuatan (Strength)
1. Cepat dan tepat dalam melakukan inovasi
2. Mampu memberikan prestige, kepuasan dan pilihan pada produk yang ditawarkan
3. Menawarkan produk yang memiliki berbagai macam fitur
Kelemahan (weakness)
1. Kurang adanya kebijakan dalam penentuan harga dasar
2. Kurang adanya tanggung jawab terhadap lingkungan
3. Memiliki struktur permodalan yang kurang kuat jika terjadi krisis
Peluang (Oppurtunity)
1. Menjadi market leader di dalam industri otomotif karena pertumbuhan penjualan yang mempunyai trend
positif
Ancaman (Threat)
1. Persaingan yang semakin ketat
2. Meningkatnya biaya kesehatan karyawan
3. Biaya produksi melebihi pesaing
1. Cepat dan tepat dalam melakukan inovasi
2. Mampu memberikan prestige, kepuasan dan pilihan pada produk yang ditawarkan
3. Menawarkan produk yang memiliki berbagai macam fitur
Kelemahan (weakness)
1. Kurang adanya kebijakan dalam penentuan harga dasar
2. Kurang adanya tanggung jawab terhadap lingkungan
3. Memiliki struktur permodalan yang kurang kuat jika terjadi krisis
Peluang (Oppurtunity)
1. Menjadi market leader di dalam industri otomotif karena pertumbuhan penjualan yang mempunyai trend
positif
Ancaman (Threat)
1. Persaingan yang semakin ketat
2. Meningkatnya biaya kesehatan karyawan
3. Biaya produksi melebihi pesaing
Falsafah perusahan PT Hanjaya Mandala Sampoerna
Diposting oleh
Dwi Suhartanto
on Rabu, 14 April 2010
Label:
tugas Manajemen Strategic
/
Comments: (0)
1.1 Gambaran Umum
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudin, S,H., No.69 Akta Pendirian Perusahaan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.J.A.5/59/15 tanggal 30 April 1964 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No tanggal 24 Nopember 1964, tambahan No.357. Anggaran dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan terakhir dengan Akta Notaris Aulia Taufani,S.H. No.107 tanggal 15 Desember 2009 dalam rangka menyesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan Anggaran Dasar ini sudah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0006503.AH.01.09. Tahun 2010 tanggal 26 Januari 2010.
Ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi industri dan perdagangan rokok serta investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain. Perusahaan berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat berlokasi di Jl. Rungkut Industri Raya No.18, Surabaya Pandaan, Malang dan Karawang. Dan memiliki perwakilan korporasi di Jakarta.
Pada tanggal 31 Desember 2009, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk dan anak perusahaan (bersama-sama disebut “Grup”) memiliki kurang lebih 28.300 orang karyawan tetap.
1.2 Visi,Misi Maksud dan Tujuan Perusahaan
Sebuah perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial dan pemimpin industri yang memandang kearah cakrawala peluang bisnis yang lebih luas kemasa depan.
1.3 Jasa/Produk yang duhasilkan
Produk rokok yang dipasarkan terbagi dalam beberapa penggolongan, yaitu:
a. Rokok Lintingan : Dji Sam Soe, Sampoerna A Hijau, Panamas Kuning, Panamas Spesial dan Tegar.
b. Rokok buatan Mesin : Sampoerna A Mild, Sampoerna A Exclusive, Sampoerna A Internasional, Sampoerna Hitam, Sampoerna Mas, U Mild dan Avolution.
c. Rokok Putih untuk tujuan ekspor: Crown, Dolce Ultra Slim, Dolce King Size, Eagle King Size,Rave Internasional, Texas, dan Tiger Special Blend Filter King.
d. Rokok Merek Winston, Camel, dan Salem untuk dijual di pasar domestik di bawah lisensi R.J. Reynold Tobacco Comp. USA
Nilai perusahaan SARI HUSADA
Diposting oleh
Dwi Suhartanto
on Rabu, 07 April 2010
Label:
tugas Manajemen Strategic
/
Comments: (0)
Nilai-nilai PT. Actavis Indonesia
Diposting oleh
Dwi Suhartanto
Label:
tugas Manajemen Strategic
/
Comments: (0)
Nilai-nilai yang dianut oleh Actavis untuk setiap karyawannya diseluruh dunia, maka PT. Actavis Indonesia menyadari dan menjalankan nilai-nilai berikut ini sebagai pedoman dalam bekerja :
1.BE CONNECTED
Senantiasa terhubung dengan rekan-rekan sekerja, lingkungan dan sasaran perusahaan. Memahami apa yang dikehendaki global dan lokal, dan dimanabagaimana karyawan dapat memainkan peranannya secara optimal untuk bersinergi.
2. KEEP SIMPLE
Senantiasa menjaga kesederhanaan proses, tidak berbelit dan merujuk pada pengurangan biaya sebagai hasil akhir. Kesederhanaan proses adalah kunci untuk menekan biaya.
3. LOOK BEYOND
Melihat jauh kedepan dan Melihat kebutuhan pelanggan dimasa depan dan mengantisipasi setiap masalah sebelum masalah tersebut timbul
4. THINK SMARTER
Berpikir lebih cerdas tentang apa, kapan dan bagaimana melakukan sesuatu hal.Dan selalu waspada terhadap adanya peluang dan tidak ada berkompromi
Visi Dan Misi PT Kereta Api (Persero)
Diposting oleh
Dwi Suhartanto
on Minggu, 28 Maret 2010
Label:
tugas Manajemen Strategic
/
Comments: (0)
Visi Perusahaan :
Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders. |
Misi Perusahaan : |
Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama : keselamatan, ketepatan waktu, pelayanan dan kenyamanan. www. kereta-api.co.id |
CSR pada PT PGN persero tbk
Diposting oleh
Dwi Suhartanto
Label:
tugas Manajemen Strategic
/
Comments: (0)
Implementation of Corporate Social Responsibility Realization of Corporate Social Responsibility (CSR) implementation in 2008 was as follows:
• CSR expenditure amounted to Rp19,736,884,279
1. Education
Educational scholarships and facilities were given to poor students in D3 financial education through Bhakti Ikatan Alumni “ILUNI”, in cooperation with Institute Social Morale Management Education and Development “ISMMED”, “Sriwijaya Polytechnic” for 50 students, “Lampung Polytechnic” for 50 students, “Padjajaran University”, Bandung for 75 students; in cooperation with “Surya Institute” provided funds for Student transfer cost at the Asian Science Camp in Bali, the construction of a one study room for Labschool-Jakarta, the education of 60 teenagers, who were unable to continue
their study from various areas at D1 MIGAS in cooperation with “STEM”-Cepu, mechanical skills course for teenagers in cooperation with “YDBA”, sheep farming training in cooperation with “Dompet Dhuafa” for 75 farmers in Lampung. It also provided business incubator facility in cooperation with “BIDC-UI”, including education assistance to improve the competency of outsourcing human resources in the Company. The allocated funds for education was Rp5,024,172,655 or 25.46% ofthe total budget.
2. Religion
Donations for fatherless children and the poor in the entire operational areas, the construction of worship facilities, and donations for religion activities. Total for religious donations was Rp5,013,525,500 or 25.40% of the total distribution.
3. BUMN Peduli
Together with other BUMN (State-owned companies), the Company participated in BUMN Peduli by: providing education books and scholarships for diploma (D1) program at MIGAS STEM Cepu for poor students as a continuation of the 1st program implemented by PGN and Pertamina; distribution of selected foods and medicines, construction of education facilities in Jogyakarta after the earthquake. Total distributed funds for BUMN Peduli was Rp7,005,533,400, or 35.49% of the total budget.
4. Public Facilities
Providing donations for public road maintenance in Porong-Sidoarjo area, bridge maintenance in Medan, city park in Muara Enim, South Sumatera, and village facilities including donations to build a studio in Sukabumi for craftsmen of stone. Funds allocated for these activities totaled Rp858,919,400 or 4.35% of the total budget.
5. Health
Dental checkups and medicine for elementary school students, and provision of food for public in the operational areas, and donations for health activities conduced by other organizations. Funds distributed for these activities totaled Rp758,468,140 or 3.84% from total distribution.
6. Environment
Under the framework of “National Planting Day”, the Company donated 1,500 trees to be planted in the entire area, as part of the 400,000 trees that will be donated in 2009. The Company also acted as the coordinator for trees planting in West Nusa Tenggara (NTB) and East Nusa Tenggara (NTT), and for mangrove planting in Jakarta. Partnership programs with peasant groups in Grobogan, Central Java for a plantation for alternative fuel through “Desa Mandiri Energi program”. Funds absorbed in these activities totaled Rp103,015,900 or 0.52% from total distribution.
7. Catastrophe
Assistance for flood victims in Jakarta, Central Java and East Java, and school rehabilitation in Bengkulu. Fund absorbed totaled Rp815,000,000 or 4.13% from total distribution.
8. Culture and Arts
Allocation of Rp 20,000,000 to support Indonesian arts and culture exhibition in Europe (Balingen, Germany) held from April 25 – May 05, 2008.
Sumber:www.pgn.co.id